Kelahiran Nabi Muhammad saw pada tanggal 12 Rabiul Awal tahun ke 53
sebelum Hijriah atau hampir satu setengah abad silam, merupakan pembuka
rahmat bagi alam semesta.
Berbagai keajaiban mengiringi masa-masa
menjelang, saat dan setelah kelahiran beliau. Berbagai keajaiban yang
dapat dikategorikan juga sebagai
irhash.
Irhash merupakan peristiwa luarbiasa (keajaiban) yang dialami oleh manusia yang normal sebagai pertanda bakal kenabiannya kelak.
Irhash dibagi menjadi tiga:
- Irhash yang dinyatakan di dalam kitab yang tidak boleh diubah atau dipindah
- Tanda-tanda kerasulan yang dibuktikan melalui berita-berita dari orang alim melalui ilham dan sebagainya
- Kejadian luarbiasa yang berlaku semasa kelahiran Nabi
Tentang
berbagai keajaiban yang mengiringi masa-masa menjelang, saat dan
setelah kelahiran beliau, masih banyak kaum muslimin yang belum ataupun
tidak mengetahui peristiwa-peristiwa di balik kelahiran beliau Nabi
Muhammad saw. Ini dikarenakan masih banyaknya rahasia yang belum
terungkap.
Oleh karena itu penulis terpanggil untuk menyingkap
kembali peristiwa-peristiwa di balik kelahiran beliau Junjungan Besar
Nabi Muhammad saw.
Sebenarnya banyak keajaiban yang berlaku sebelum kelahiran Nabi Muhammad s.a.w.
Pertama, ibunya, Aminah, saat sedang mengandung Nabi, beliau tidak merasa susah sebagaimana dialami oleh ibu-ibu yang hamil lainnya.
Kehamilannya
disadari melalui berita yang dibawa oleh malaikat yang datang kepadanya
ketika beliau sedang tidur. Malaikat mengatakan bahwa beliau telah
mengandung seorang Nabi dan Junjungan seluruh umat manusia.
Selain
itu kehamilannya ditandai dengan haidnya yang terputus dan berpindahnya
cahaya dari wajah Abdullah--suami beliau atau ayah Nabi--ke wajah
beliau.
Kedua, ketika
Nur Muhammad masuk ke dalam rahim Aminah, Allah memerintahkan malaikat
supaya membukakan pintu surga Firdaus dan memberitahu semua penghuni
langit dan bumi.
Tanah-tanah di sekitar kawasan tersebut yang
kering menjadi subur, pohon-pohon menjadi rimbun dan berbuah lebat.
Begitu juga hewan-hewan di darat dan di laut sibuk membicarakannya.
Ketiga,
tentara bergajah yang disebut di dalam Alqur'an surat Alfil, datang
menyerang kota Mekkah. Pimpinan tentara tersebut menunggang seekor gajah
besar bernama Mahmudi.
Saat mereka hampir sampai ke kota Mekkah, gajah-gajah itu berhenti dan berbalik mundur dengan izin Allah.
Namun
demikian, sekumpulan burung Ababil datang menyerang dan menghancurkan
mereka sebagaimana yang disebut di dalam Alqur'an. Peristiwa ini amat
menakjubkan dan diriwayatkan dalam buku-buku sejarah.
Keempat,
Aminah turut mengalami mimpi yang menakjubkan. Beliau menengadahkan
tangan ke langit dan melihat sendiri malaikat turun dari langit. Ia
diumpamakan kapas putih yang terapung di angkasa.
Kemudian
malaikat tersebut berdiri di hadapannya. Ia berkata, "Kabar bahagia
untuk Saudara, wahai ibu daripada seorang nabi. Putera saudara itu
menjadi penolong dan pembebas manusia. Namakan dia Ahmad."
Semasa
kelahiran Nabi Muhammad saw, Aminah ditemani Asiah dan Maryam. Ini
merupakan satu isyarat bahwa Nabi Muhammad lebih tinggi derajatnya dari
Nabi Isa dan Musa.
Hal ini diterangkan dalam kitab Taurat dan Injil bahwa akan datang seorang nabi pada akhir zaman.
Semasa
beliau Nabi dilahirkan, ibunya menyaksikan nur atau cahaya keluar dari
tubuh beliau. Cahaya tersebut bersinar sampai ke Istana Busra di Syria.
Cahaya itu terlihat seolah-olah anak panah dan pelangi yang dapat terlihat dari kota-kota yang jauh.
Ada
juga yang berpendapat bahwa cahaya itu menerangi seluruh dunia. Ini
dapat dijelaskan oleh sumber-sumber Arab yang paling awal yang
menyatakan bahwa suatu cahaya terpancar dari rahim Aminah saat beliau
Nabi dilahirkan.
Aminah sendiri melihat beliau Nabi berbaring dengan kedua tangannya mengangkat ke langit seperti seorang yang sedang berdoa.
Kemudian
Aminah melihat awan turun menyelimuti beliau dan pula mendengar sebuah
seruan, "Bimbinglah ia mengelilingi bumi Timur dan Barat, supaya mereka
tahu, dan dialah yang akan menghapuskan segala perkara syirik."
Sesudah
itu awan tersebut lenyap dari pandangan Aminah. Setengah riwayat
menyatakan Nabi dilahirkan dalam keadaan memandang ke arah langit sambil
meletakkan tangannya ke tanah sebagai tanda ketinggian martabatnya dari
semua makhluk.
Dikatakan juga pada malam kelahiran beliau, berhala-berhala yang terdapat di Ka'bah mengalami kehancuran.
Menurut
riwayat dari Abdul Mutalib, "Ketika aku sedang berada di Ka'bah,
tiba-tiba berhala jatuh dari tempatnya dan sujud kepada Allah. Lalu aku
mendengar suara dari dinding Ka'bah berkata, 'Telah lahir nabi pilihan
yang akan membinasakan orang kafir dan mensucikanku dari berhala-berhala
ini dan akan memerintahkan penyembahan kepada Yang Mahamengetahui.'"
Selain
peristiwa-peristiwa tersebut, di tempat yang lain terjadi pula
peristiwa yang menakjubkan. Satu goncangan terjadi di istana Kisra dan
menyebabkan istana tersebut retak, manakala empat belas tiang
penyangganya runtuh. Hal ini merupakan satu di antara tanda-tanda
keruntuhan kerajaan tersebut.
Juga, api di negara Parsi yang
tidak pernah padam hampir selama seribu tahun telah padam dengan
sendirinya. Api tersebut merupakan api sembahan orang-orang Majusi yang
dianggap sebagai tuhan. Peristiwa itu amat mengejutkan orang Parsi.
Dalam waktu yang sama, pada malam kelahiran Nabi, Tasik Sava yang dianggap suci tenggelam ke dalam tanah.
Setelah
beliau lahir, tembakan bintang menjadi sering sebagai tanda bahwa
pengetahuan iblis dan jin tentang perkara ghib sudah tamat.
Dalam
riwayat yang sahih dan masyhur, ketika beliau Nabi diasuh oleh ibu
susunya yaitu Halimatus Sa'diyah, ladang-ladang Halimah kembali
menghijau setelah mengalami kemarau.
Begitu juga
binatang-binatang ternaknya seperti kambing mengeluarkan susu yang
banyak. Selain itu, Nabi tidak pernah diganggu walaupun oleh seekor
lalat termasuk juga pakaian beliau.
Halimah dan suaminya juga beberapa kali melihat gumpalan awan kecil di atas kepala Nabi melindungi beliau dari panas matahari.
Ketika
berusia empat tahun, saat beliau sedang bermain-main dengan saudara
susuannya, tiba-tiba datang dua malaikat mendekati beliau yaitu malaikat
Jibril dan Mika'il.
Kedua malaikat itu lalu membelah dada beliau
dan mengeluarkan segumpal darah dan mencuci gumpalan darah itu dengan
salju. Ada yang meriwayatkan bahwa gumpalan darah itu dicuci di dalam
bejana emas dengan air zam-zam, lalu diletakkan kembali di tempatnya
semula.
Hal ini jelas sebagaimana diterangkan dalam surah Al-insyirah ayat 1: "Bukankah Kami telah melapangkan dadamu (wahai Muhammad)?"
Berdasarkan
peristiwa tersebut jelaslah kelahiran Nabi Muhammad saw mempunyai
keistimewaan tersendiri. Ini karena beliau adalah khatamul-anbiya,
penutup para nabi.
Kejadian-kejadian luar biasa ini telah
membuktikan kepada kita kemuliaan beliau di sisi Allah, sekaligus
sebagai bukti kerasulannya.
Di samping bukti-bukti tersebut
dijelaskan pula di dalam kitab-kitab terdahulu seperti Taurat, Zabur dan
Injil tentang beliau sebagai rasul yang terakhir.